O
O, sepi menyelinap dalam ramai
O, ramai menyelinap dalam sepi
Aku belum menemukanmu. Di antara sepi. Di antara ramai. Di antara butiran gula jatuh berserakan di lantai. Di antara racun mengental di sendok dan garpu. Lalu siapa dirimu?
Selalu aku tanyakan tentang dirimu. Pada ampas teh dan kopi. Pada putung dan abu rokok. Pada senar gitar yang berkarat dan putus. Pada ludah yang menempel di mikropon. Di mana dirimu?
O, aku terus bertanya. Bertanya. Bertanya bertabrakan dengan tanda seru. Dengan koma. Dengan tanda petik. Dengan titik dua. Dengan titik. Aku belum menemukanmu. Siapa dirimu? Di mana dirimu?
O, sepi menyelinap dalam ramai
O, ramai menyelinap dalam sepi
O, seperti menggelinding tanpa huruf yang lain
O, aku belum benar-benar menemukanmu
(Muncar, 070820)