21/08/2021

NGOPI DI PASAR SUMBERAYU


NGOPI DI PASAR SUMBERAYU

Di Pasar Sumberayu pukul 14.12
warung menyediakan kopi sachet
aku datang menyapa masa kecil
meski tak tinggal di situ
seperti ada televisi yang menayangkan diriku
menyeberangi jembatan bambu
yang renta dan kriput

Aku lihat aroma bapak
masih melayani pembeli di dalam toko
ibu khusyuk merangkai kancing
di depan mesin jahit
mbah menukar karcis dengan hipertensi
mbok mengikat kangkung
dengan encok dan asam urat
mas sedang ikut pawai sunatan masal

di sore hari bayanganku juga mengaji
iqro yang tak pernah selesai sampai sekarang

Di Pasar Sumberayu pukul 14.12
warung menyediakan rokok
meski tak tinggal di situ
aku bermain ayunan
dari rumah yang tergusur warisan
Di Pasar Sumberayu pukul 14.12
Jayabaya ikut ngopi
sambil meramal "pasar ilang kumandange"

Muncar, 2021 

09/08/2021

SEMESTA /ibu/


SEMESTA
/ibu/


jika punggung adalah ayah
maka ibu adalah semesta 
ruang bercocok tanam bahasa 
tumbuh dalam puisi
yang tak pernah tertulis
menghapus spasi
dalam napas yang cemas

aku minum, ibu

dokumen-dokumen doa
pada etalase nyawa
musim tak pernah memilih
ke mana akan menjadi siapa

aku makan, ibu

detak jantung
sesuap harapan setiap waktu


Muncar, 2021 








CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...