23/01/2025

SETELAH 2024

 

ilustrasi AI


37 Tahun yang Bernafas

 

Sebuah fosil bernyanyi di dalam kerongkongan desa. Selusin sungai waktu retak seperti paru-paru yang tak pernah selesai memahami usia. Hela nafas adalah kereta api kehilangan rel. Di sudut stasiun, sepasang sandal jepit menghisap rokok. Abunya berjatuhan menjadi google maps. Menuju tempat hujan berhenti bernama.

 

Jalan makadam terasa seperti lidah yang menyimpan rahasia. Bekas langkah kaki adalah huruf-huruf yang lupa mengeja jalan pulang. Udara mengigil. Menatap potongan tubuhku yang bercerai. Aku mencatat nafasku. Angka-angka melarikan diri. Ketika kepalaku kotak masuk whatsapp. Pesan-pesan tanpa amplop memenuhi memori 64 gigabyte. Notifikasi bergetar mencari sinyal 5G. Lagu ambyar. Berita perang. Atau dengung listrik yang belum mengisi token.

 

Burung-burung terbang dari dadaku. Meningggalkan sarang 37 musim kemarau. Siapa yang mengetik? Siapa yang membaca? Seribu bayangan wajah selalu lahir dari kebakaran hutan. Aku menghitung detik yang melompati tubuhku. Huruf-huruf doa bergelantungan di ujung jalan. Lampu berkedip. Mimpi yang ketakutan. Antara tubuhku dan dunia yang terus berlari.

 

Muncar, 2025


2 komentar:

ENAM TAHUN ISTRIKU

ilustrasi dari AI Hujan Melelapkan Insomnia  hujan melelapkan insomnia di dalam plastik bekas mainan guling kanak-kanakmu menyimpan jejak ba...