11/11/2022

MEMBELAH DIRI


MEMBELAH DIRI


Aku harus membelah diri
menjadi lubang-lubang realitas
dan rutinitas
menelusuri tautan platform digital
yang sering ku tinggalkan
dalam hari-hari revolusi

dan siapakah anak-anak itu
yang lebih karib
dengan goyangan teknologi
sedangkan aku tenggelam
dalam kesombongan puisi
yang mondar-mandir di media sosial

dan siapakah aku
yang harus membelah diri
menjadi lubang-lubang realitas
dan rutinitas

google, tolong jawab pertanyaanku?


Muncar, 2022 

09/11/2022

PRESENTASI NASIB


Presentasi Nasib


Laptop meminjam ruang bahasa dan sastra
dari sekolah pinggiran
bisakah kita menganalisis nasib
ke dalam tabel atau diagram kesibukan
dan lembar-lembar kepala digital
yang dipersingkat oleh pertemuan

apa kabar mendengar
apa kabar berbicara,
apa kabar membaca,
dan apa kabar menulis

Percakapan kita sering terbentur rancangan
teori yang lupa ingatan
lalu bagaimana metode bisa menelanjangi
huruf-huruf yang suntuk
dalam buku-buku masa lampau

Kita sudah sampai
pada persimpangan internet
tersendat jaringan yang naik-turun
Sekadar mengingatkan, ini nasib
atau sekadar mimpi di siang bolong


Muncar, 2022 

21/05/2022

MEMANJAT INGATAN


MEMANJAT INGATAN

Cuaca sedang labil
google maps gagal membaca hujan
kemarau terjebak
di sebuah warung depan sekolahan 
memanjat ingatan
memesan rokok eceran 
mie instan goreng yang direbus
dan telur ayam setengah matang
bermata sapi melirik ke kiri
atau ke kanan
tapi segelas kopi tumpah di kepala
menyiram lampu mata bening 
menjadi pekat dan pahit


Muncar, 2022

01/01/2022

2021 MANIFESTASI DOA


2021 MANIFESTASI DOA


2021 pada waktu yang dapat
tahun adalah manifestasi doa
aku menyapamu tanpa ragu
meski ragumu terus berulang juga
rahim semesta
telah melahirkan dua lelaki puisi
ketika masih anak-anak
belajar menulis puisi di sudut sekolah
aku keluar untuk masuk
masuk untuk keluar lagi
terus berulang
menyeberangi lembar demi lembar
sungai angka pada kalender
sampai waktu benar-benar berhenti
di belahan dadamu yang sintal


Muncar, 2022






31/12/2021

CATATAN TOILET


CATATAN TOILET
: kota mulut - mulut saja


Panjang umur, luka!
kota mulut - mulut saja
menjilatinya dengan pesta
menghitung dua ratus lima puluh tahun
peperangan di dalam toilet
bahasa yang berlendir
diketik pada tissue basah
lalu mencuci tangan
dan meneguk anggur kebudayaan
bau lembab investasi
memerkosa gunung, hutan, sawah, dan laut
ke lubang bencana
kami disibukkan dengan diskusi
dan manifestasi identitas
yang tak pernah cair
hegemoni pemberitaan
menyayat pelosok tubuh kami
bertambah luka
panjang umur, luka!
kota dan pesta
galeri gatal – gatal
memenuhi trotoar jalan
pertunjukan celana dalam
hal lumrah di setiap anggaran
kota mulut – mulut saja
dengan bau karbol yang menyengat
lumut – lumut tumbuh lebat
pada gayung dan bak air
panjang umur, luka!

Muncar, 2021

12/11/2021

BEGADANG

Begadang


Ini bukan tentang lagu dangdut
oh, menunggu Godot
atau Calixta dan Alcee
bercinta ketika badai 

tapi ini jam malam
terjatuh di bawah kursi
menyeduh dua botol susu
bau ompol minta ganti popok

maaf, aku sedang mengantuk
tangis berderit memanggil istriku

anakku yang lelaki
tidak sedang belajar
menyanyi ninabobo
jam malam
hujan
sisa hujan
berdansa dalam emban

matikan lampu 
ayo, lekas tidur
besok kita harus bangun pagi
melanjutkan tulisan-tulisan
yang belum terselesaikan 

ini bukan tentang lagu dangdut
karena sekarang jam malam
terjatuh di bawah kursi

jangan mencari Peggy
yang menuang kopi
dan menyambar sepotong donat


Muncar, 2021

31/10/2021

TÊLU


Têlu

1/
kita menjahit bayang-bayang
ke sebuah desa asing
seperti namaku lahir kembali
menjadi puisi
lantas kita menampung hujan
dan kemarau dengan dada kita

2/
masing-masing dari kita adalah peristiwa
yang pulang ke rumah
menata jahitan bayang-bayang
pada lemari tua
pohon-pohon sampai ke kepala

3/
kita sebuah rumah
kelak kita tetap berada di situ
menyeduh luka-cinta
segelas pertemuan
atas pertemuan yang mengelupas
dari angka-angka di kalender

Muncar, 2021

CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...