27/09/2023

SUATU HARI SETELAH

 


Suatu Hari Setelah


Suatu hari setelah

Bandung Bondowoso mempresentasikan candi

di LMS dalam layar monitor

kita datang ke kota tanpa kipas angin

menyantap telur asin dadar rembulan

dengan notifikasi WhatsApp

 

apakah kita sedang bertemu?

 

Suatu hari setelah

badai bersarang di kepala

wajah-wajah di jaringan internet

berhamburan dalam tata bahasa penyair

ransel tua mengemasi kata-kata

dan sepasang sepatu

mengantar kita menjadi kepompong

ke lantai 8 Poncowaliko

 

     yang ditunggu atau menunggu?

 

Suatu hari setelah

hari-hari menyusun kegelisahan

berhadapan dengan angka-huruf

wajah kita adalah sepotong map

untuk menjelajahi alamat masa depan


     apakah kita sedang berlari mengejar diri kita?

 

Surabaya-Banyuwangi, September 2023

 


01/03/2023

BEL SEKOLAH


BEL SEKOLAH

selamat pagi menjelang kesiangan, anak-anak
lihatlah daun cemara yang jatuh
di depan kelas itu
mereka tidak pernah menghitung kemarau
namun kita merayakan pertemuan
dengan membunyikan bel sekolah


setiap kali berganti kaki
kepala melompat dari pagar
dan kita melukis toilet
dengan kata-kata puitis
bolos ke kantin
duduk di sebuah kursi
memesan kopi sachet
mendengarkan lagu dangdut koplo
o, kita cuma manggut-manggut saja
mari pulang
bel sekolah berbunyi lagi


Muncar, 2023





17/12/2022

INTROGASI DIENG


Introgasi Dieng
: sebuah laporan perjalanan 


Selamat pagi, Wonosobo
aku meminjam wikipedia
setelah tour guide
mempresentasikan jejak leluhur
yang sedang menaiki bus tayo
mampir di sky view
menikmati sarapan tumis karika

perhatikan! 

tentang pertemuan Werkudaara
dengan Dewa Ruci
tentang Tirta Perwitasari
di sebuah Serayu yang cantik
tetapi lereng-lereng gunung 
telah menjadi kebun
menjadi warung
di suhu menginjak 10°C
mitos-mitos menguap
seperti embun upas

Selamat pagi, Wonosobo
aku bercermin pada telaga
dan bayangan memantulkan warna
bau sulfur leluhur
menyeberangi jembatan
bidadari yang mandi 
belum kembali ke kahyangan


Muncar, 2022

11/11/2022

MEMBELAH DIRI


MEMBELAH DIRI


Aku harus membelah diri
menjadi lubang-lubang realitas
dan rutinitas
menelusuri tautan platform digital
yang sering ku tinggalkan
dalam hari-hari revolusi

dan siapakah anak-anak itu
yang lebih karib
dengan goyangan teknologi
sedangkan aku tenggelam
dalam kesombongan puisi
yang mondar-mandir di media sosial

dan siapakah aku
yang harus membelah diri
menjadi lubang-lubang realitas
dan rutinitas

google, tolong jawab pertanyaanku?


Muncar, 2022 

09/11/2022

PRESENTASI NASIB


Presentasi Nasib


Laptop meminjam ruang bahasa dan sastra
dari sekolah pinggiran
bisakah kita menganalisis nasib
ke dalam tabel atau diagram kesibukan
dan lembar-lembar kepala digital
yang dipersingkat oleh pertemuan

apa kabar mendengar
apa kabar berbicara,
apa kabar membaca,
dan apa kabar menulis

Percakapan kita sering terbentur rancangan
teori yang lupa ingatan
lalu bagaimana metode bisa menelanjangi
huruf-huruf yang suntuk
dalam buku-buku masa lampau

Kita sudah sampai
pada persimpangan internet
tersendat jaringan yang naik-turun
Sekadar mengingatkan, ini nasib
atau sekadar mimpi di siang bolong


Muncar, 2022 

21/05/2022

MEMANJAT INGATAN


MEMANJAT INGATAN

Cuaca sedang labil
google maps gagal membaca hujan
kemarau terjebak
di sebuah warung depan sekolahan 
memanjat ingatan
memesan rokok eceran 
mie instan goreng yang direbus
dan telur ayam setengah matang
bermata sapi melirik ke kiri
atau ke kanan
tapi segelas kopi tumpah di kepala
menyiram lampu mata bening 
menjadi pekat dan pahit


Muncar, 2022

01/01/2022

2021 MANIFESTASI DOA


2021 MANIFESTASI DOA


2021 pada waktu yang dapat
tahun adalah manifestasi doa
aku menyapamu tanpa ragu
meski ragumu terus berulang juga
rahim semesta
telah melahirkan dua lelaki puisi
ketika masih anak-anak
belajar menulis puisi di sudut sekolah
aku keluar untuk masuk
masuk untuk keluar lagi
terus berulang
menyeberangi lembar demi lembar
sungai angka pada kalender
sampai waktu benar-benar berhenti
di belahan dadamu yang sintal


Muncar, 2022






CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...