02/01/2019

PEREMPUAN BERSAMPUR MERAH

Ia gigil sendirian
melahirkan air mata
di bawah purnama yang menelungsup
meninggalkan musim semi
Gending-gending gagap dinyanyikan
tercekik sampur di langit merah

Ia gigil sendirian
memasak kenangan
di dapur penghabisan
"Tak pernah terlintas,
bapak mati di pusaran kegaduhan."
Lalu, kematian mencongkel
kedua matanya yang lugu

Ia gigil sendirian
cinta adalah sebuah kesunyian
angan-angan
Siapa lelaki yang sanggup
memanggul kedua pundak yang patah
sebab suwuk memagar
halaman rumah

O, ia gigil sendirian
terkungkung ingatan yang tajam
membelah seisi dada
Di bawah purnama ia terus menari
dalam kealpaan

(Banyuwangi, 281218)
*Ditulis ketika Peluncuran Novel "Perempuan Bersampur Merah" karya Intan Andaru di Kantor PCNU Kabupaten Banyuwangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ENAM TAHUN ISTRIKU

ilustrasi dari AI Hujan Melelapkan Insomnia  hujan melelapkan insomnia di dalam plastik bekas mainan guling kanak-kanakmu menyimpan jejak ba...