Kelak Kita Akan Menamainya Puisi
Saat ini, mimpi menyeruak
menyeduh malam-malam dingin
Kelak kita akan menamainya puisi
kemenangan juga kekalahan
Matahari dan rembulan menua
dalam segelas suka duka
merawat percintaan demi percintaan
Bersabarlah menjaga nafas itu tumbuh
menjadi puisi kita
dan aku percaya
semua akan baik-baik saja
(Muncar, 070321)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar