Lelaki itu bermandi lumpur di selokan
bayang-bayangnya serupa perempuan
yang melahirkan bayi kerisauan
Tangis bayi teredam sakit kepala
yang baru saja meninggalkannya
di sebuah tempat tidur
Lalu,ada mimpi yang belum tuntas
keburu dibangunkan kokok ayam
yang berak di ambang pagi
Lelaki itu bermandi lumpur di selokan
tubuhnya kering
semacam musim kemarau tak berganti
Semisal kekasih
maukah terus menciumi
sampai habis dendam yang dalam
Lelaki itu bermandi lumpur di selokan
tubuhnya kering gigil
serupa perempuan kawin dengan kenangan
(Damtelu, 271218)
27/12/2018
26/12/2018
KATASTROFE DESEMBER
O, kekasih
isyarat apa yang sudah ditafsir
tangisan bisa datang dari mana saja
tanpa mengetuk
datang dengan tiba-tiba
sedang bayang-bayang
khusyuk berkaca di cahaya
sebelum purnama
wajahnya pucat nafasnya sekarat
menghitung berapa duka
yang mampir berkali-kali
di setiap bulan desember
(Damtelu, 251218)
isyarat apa yang sudah ditafsir
tangisan bisa datang dari mana saja
tanpa mengetuk
datang dengan tiba-tiba
sedang bayang-bayang
khusyuk berkaca di cahaya
sebelum purnama
wajahnya pucat nafasnya sekarat
menghitung berapa duka
yang mampir berkali-kali
di setiap bulan desember
(Damtelu, 251218)
25/12/2018
KESEPAKATAN RERANTING
Di pohonan kersen
reranting terus bersepakat
lonceng usia yang berdegung
pertanda kereta santa datang
mengetuk pintu ke pintu
membawa kado peringatan hari kelahiran
Coba lihat dalam diri kita sendiri
jangan bertanya kepada orang lain
apakah penggembalaan
telah kehilangan sapi-sapi darma
sebagai kendaraan berperang
melawan butakala
Di pohonan kersen
reranting terus bersepakat
ibu akan selalu tulus
memeluk dalam kegelapan
seraya berdoa
"kasih adalah cahaya
bagi kita, dunia, dan semesta"
selalu ada damai
mengapa harus bertikai
(Damtelu, 251218)
reranting terus bersepakat
lonceng usia yang berdegung
pertanda kereta santa datang
mengetuk pintu ke pintu
membawa kado peringatan hari kelahiran
Coba lihat dalam diri kita sendiri
jangan bertanya kepada orang lain
apakah penggembalaan
telah kehilangan sapi-sapi darma
sebagai kendaraan berperang
melawan butakala
Di pohonan kersen
reranting terus bersepakat
ibu akan selalu tulus
memeluk dalam kegelapan
seraya berdoa
"kasih adalah cahaya
bagi kita, dunia, dan semesta"
selalu ada damai
mengapa harus bertikai
(Damtelu, 251218)
24/12/2018
KAWIN
: Faiq Bobby Setiawan
Iringan mobil
rintik gerimis mengantar
menuju rumah mempelaimu
Di sana
kau dinikahkawinkan
melepas kejalangan
Sebelum tahun berganti
menjadi pengantin baru
: sah
(Muncar, 241218)
Iringan mobil
rintik gerimis mengantar
menuju rumah mempelaimu
Di sana
kau dinikahkawinkan
melepas kejalangan
Sebelum tahun berganti
menjadi pengantin baru
: sah
(Muncar, 241218)
21/12/2018
MEMINJAM RESAH SORE
Duduk berdua denganmu
: di sini
harmoni alam dan segelas kopi
jangan menjadi pembeda
di antara kita
sebab kita sejenak
meminjam resah sore
reremput, dedaun menyimpan basah
tanah becek
setelah diguyur hujan
Dialog mengantarkan pada senja
yang semburat di pohonan tua
kita duduk berdua
sejenak meminjam resah sore
yang basah dan serba salah
menafsirkan pertemuan
dengan orang-orang yang datang
sekadar beringsut
menghindari lelah
(Benculuk, 211218)
: di sini
harmoni alam dan segelas kopi
jangan menjadi pembeda
di antara kita
sebab kita sejenak
meminjam resah sore
reremput, dedaun menyimpan basah
tanah becek
setelah diguyur hujan
Dialog mengantarkan pada senja
yang semburat di pohonan tua
kita duduk berdua
sejenak meminjam resah sore
yang basah dan serba salah
menafsirkan pertemuan
dengan orang-orang yang datang
sekadar beringsut
menghindari lelah
(Benculuk, 211218)
20/12/2018
PERAHU DI ATAS KEPALA
Matilah, bersama keringatmu
yang terus mengucur
tetapi sungai telah kehilangan kedung
tak mampu menampung sejumlah lelah
Bahkan, lelah akan binasa
bereinkarnasi perahu di atas kepala
tubuh tenggelam
memapah sendiri ringkihan kuda
didera tanpa ditanya
"apakah lapar hausmu sudah diganti?"
Matilah, bersama keringatmu
yang kecut dan mengendap
seperti bola yang menggelending
ditendang, tanpa arah mau kemana
hilir kepastian
Bahkan, yang menamakan dirinya
seorang malaikat pun
ikut bernyanyi dan bergoyang
ketika makan malam
tersaji di perahu di atas kepala
(Damtelu, 201218)
yang terus mengucur
tetapi sungai telah kehilangan kedung
tak mampu menampung sejumlah lelah
Bahkan, lelah akan binasa
bereinkarnasi perahu di atas kepala
tubuh tenggelam
memapah sendiri ringkihan kuda
didera tanpa ditanya
"apakah lapar hausmu sudah diganti?"
Matilah, bersama keringatmu
yang kecut dan mengendap
seperti bola yang menggelending
ditendang, tanpa arah mau kemana
hilir kepastian
Bahkan, yang menamakan dirinya
seorang malaikat pun
ikut bernyanyi dan bergoyang
ketika makan malam
tersaji di perahu di atas kepala
(Damtelu, 201218)
19/12/2018
RESAH
Rembulan tertunduk pucat pasi
angin menggerakkan daun-daun bambu
mengusik keheningan malam
Sungai beriak
rembulan berkaca
"Mengapa malam tak lekas berlalu"
Lolongan anjing asyik menyeru
berganti memukul
cahaya lebam di sekujur malam
Rembulan tak bisa tidur
tertunduk pucat pasi
"Aku ingin melelapkan resah
mengapa malam tak lekas berlalu"
(Kedungrejo, 191218)
angin menggerakkan daun-daun bambu
mengusik keheningan malam
Sungai beriak
rembulan berkaca
"Mengapa malam tak lekas berlalu"
Lolongan anjing asyik menyeru
berganti memukul
cahaya lebam di sekujur malam
Rembulan tak bisa tidur
tertunduk pucat pasi
"Aku ingin melelapkan resah
mengapa malam tak lekas berlalu"
(Kedungrejo, 191218)
Langganan:
Postingan (Atom)
CATATAN AGUSTUS 2024
ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...
-
ilustrasi dari AI Masuk – Keluar di Stasiun Rogojampi aku dengan koper masuk - keluar di stasiun Rogojampi bayangan berloncatan dari ti...
-
Ke Yogyakarta Aku datang ke Yogyakarta mengendarai google dengan kecepatan 72 Mbps tiba di angkringan sejarah wikipedia aku ...