20/12/2018

PERAHU DI ATAS KEPALA

Matilah, bersama keringatmu
yang terus mengucur
tetapi sungai telah kehilangan kedung
tak mampu menampung sejumlah lelah

Bahkan, lelah akan binasa
bereinkarnasi perahu di atas kepala
tubuh tenggelam
memapah sendiri ringkihan kuda
didera tanpa ditanya
"apakah lapar hausmu sudah diganti?"

Matilah, bersama keringatmu
yang kecut dan mengendap
seperti bola yang menggelending
ditendang, tanpa arah mau kemana
hilir kepastian

Bahkan, yang menamakan dirinya
seorang malaikat pun
ikut bernyanyi dan bergoyang
ketika makan malam
tersaji di perahu di atas kepala

(Damtelu, 201218)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...