Matilah, bersama keringatmu
yang terus mengucur
tetapi sungai telah kehilangan kedung
tak mampu menampung sejumlah lelah
Bahkan, lelah akan binasa
bereinkarnasi perahu di atas kepala
tubuh tenggelam
memapah sendiri ringkihan kuda
didera tanpa ditanya
"apakah lapar hausmu sudah diganti?"
Matilah, bersama keringatmu
yang kecut dan mengendap
seperti bola yang menggelending
ditendang, tanpa arah mau kemana
hilir kepastian
Bahkan, yang menamakan dirinya
seorang malaikat pun
ikut bernyanyi dan bergoyang
ketika makan malam
tersaji di perahu di atas kepala
(Damtelu, 201218)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ENAM TAHUN ISTRIKU
ilustrasi dari AI Hujan Melelapkan Insomnia hujan melelapkan insomnia di dalam plastik bekas mainan guling kanak-kanakmu menyimpan jejak ba...

-
ilustrasi AI Pesan Guru Kepada Muridnya Kurikulum adalah teka-teki silang tanpa petunjuk, menyisakan k elas dengan kursi yang pincang d...
-
Foto dari AI Membuka Pintu yang Lain Pagi tergelincir dari kalender kalian bungkus kenangan seperti seragam di lemari tua warna-warna hujan ...
-
ilustrasi AI 37 Tahun yang Bernafas Sebuah fosil bernyanyi di dalam kerongkongan desa. Selusin sungai waktu retak seperti paru-paru ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar