27/10/2020

NARASI PENDEK SITIHINGGIL


NARASI PENDEK SITIHINGGIL

Di tanah tinggi
arsip-arsip membatu
VOC mengintai
dan menyergap kapal kongsi Inggris
Antara sejarah rempah-rempah dan opium
mitos interview sesajen
jejak Menak Jingga yang amis
seperti ikan-ikan di Pelabuhan Ulupampang
Madura tak akan habis di situ
Jawa, Cina, Bugis, Arab
meramaikan pasar Muncar
membungkam gedung bioskop
di pojok jalan raya

(Muncar, 271020)
📸 Izzat Ramsi

15/10/2020

DARI LORONG KE LORONG


DARI LORONG KE LORONG

Mencatat pertemuan
dari lorong ke lorong
Entah berapa banyak huruf
yang kesepian
Dada adalah rumah
dan tempat pementasan
yang nyaman bagi puisi
Saat ini
aku seperti berjalan sendiri
tapi denyut jantung kita
masih terasa
Mengantar dari lorong ke lorong
kehidupan kita masing-masing

📸 Ahmad Muzakky El Fayed bersama Komunitas Lorong Sastra di Kampoeng Ekspresi Curahpacul - Tambakrejo - Muncar tahun 2017

14/10/2020

FATAMORGANA ANGKA


FATAMORGANA ANGKA

Oktober bunting dan sebuah stasiun
tanpa rambu kelahiran bayi
gerbong kereta, peron, 
bangku-bangku kosong bosan
Ingatan jarum jam berputar
1/2 angka mengelupas
ada hujan yang kering
di punggung sungai ibu

Jendela berkabut
keniscayaan bukan dari harapan
derap sepatu atau seragam rapi
mereka atau bukan siapa-siapa
tetap berada pada gerbong kereta,
peron, bangku-bangku kosong bosan
setiap pagi dicuci deterjen

1/2 angka mengelupas
semakin deras dan culas

(Muncar, 141020)

13/10/2020

DISKUSI


DISKUSI

Bukan aku tapi kita
lumut-lumut berumah
di kepala
Apakah kita masih kasmaran 
diskusi batu-batu sungai
air yang mengalir
daun-daun bambu bergoyang
ditiup angin resah
Seorang lelaki
selalu datang membawa kesunyian
kita membaca dari wajahnya
yang tertawa
Terkadang kita seolah-olah mengerti
untuk apa kesunyian itu
kita baca
dan menulisnya kembali
pada beringsut waktu
lalu meninggalkannya
di tengah hutan keramaian 

(Muncar, 131020)
📸 Diskusi dengan Taufiq Wr. Hidayat (Fiq) bersama Komunitas Lorong Sastra tahun 2017 di Kampoeng Ekspresi Curahpacul - Tambakrejo - Muncar.

07/10/2020

MEMOAR


MEMOAR 


Mengeja aroma 2017

Rembulan memar

mencuri identitas tanpa alamat

Pohon alfabet terlalu berkarat

di bangku sekolahan

Sebelum itu

koran telah menampung nama-nama

sebagai surat tanpa pewaris

Kita hanya disuapi

dengan bilangan ganjil - genap

dari mimpi kolonial

2017 masih merawat kesunyian

pada halaman facebook

Tentang siapa dan apa

pertemuan itu ada


(Muncar, 071020)

📸 Pertunjukan Naskah "Curut" karya Laily Nur Habibah oleh Komunitas Lorong Sastra di Kampoeng Ekspresi Curahpacul - Tambakrejo - Muncar tahun 2017

06/10/2020

ALARM


ALARM

Setelah pintu itu terbuka untuk siapa saja
Seorang kawan
memberanikan diri menusuk dadaku
Aku menerimanya
Seperti alarm yang membangunkan kesadaran
bahwasanya puisi terlepas
dari jalur kesunyian 
Dan seorang kawan
memang seharusnya ada untuk menusuk dadaku
sebab keramaian adalah hegemoni mimpi
merangkak menuju langit
selanjutnya menjatuhkanku ke bumi
lalu mati sendiri

(Muncar, 051020)

CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...