ilustrasi dari AI
Masuk – Keluar di Stasiun Rogojampi
aku dengan koper
masuk - keluar di stasiun Rogojampi
bayangan berloncatan dari tiket kereta
ke Sidoarjo
: menghitung keberangkatan
dan kepulangan
sejak pagi dan kembali pagi
sebelum malam tiba
aku menjumpai diriku
menjadi kursi, jendela kaca, ac,
koper-koper, gadget yang nyala,
dan orang-orang ngobrol
di dalam gerbong
bagaimana cara mengetik
atau mengetuk puisi di gadget?
jika suara kereta terus menjerit
suara-suara kolonial
yang terus hidup di sepanjang rangkaian rel
dari stasiun ke stasiun
sedangkan mitos masa depan
bersembunyi di dalam topiku
: menghitung kemungkinan
dari kemungkinan
yang tidak mungkin
bolehkah aku ngopi dan ngudut
sambil manggut-manggut
mendengarkan lagu dangdut?
Banyuwangi - Sidoarjo, 24 Maret 2024
Selamat Siang Sidoarjo
Cuaca di Sidoarjo
membuat aku ingin ngopi
biarkan saja matahari
di atas kepala
dan kereta selalu berhenti
di stasiun
apakah ada hotel yang menyediakan aku?
aku tiba di stasiun
sebelum ke hotel
temanku memesan ojek online
yang akan menerjemahkan
jarak stasiun ke hotel
berputar-putar
di bawah flyover polusi udara
hari Minggu yang tetap merayap
intervensi silsilah Porong
dan buruh pabrik
aku tiba di hotel
cuaca di Sidoarjo
membuat aku ingin ngopi
apakah hotel juga menyediakan lumpur lapindo?
Sidoarjo, 24 Maret 2024
Orientasi Aku Tentang Aku
Panggilan aku tentang aku
jatuh ke seorang akuaku dulu pernah bicara kepada aku
suatu saat akan ada sinar bukan cahaya
menghampiri aku yang aku
mesti tidak tepat waktu
adalah pada waktu yang tepat
tunggu dan jangan menyerah
aku tidak akan meninggalkan aku
sebelum aku
aku setelah aku
aku sekarang aku
aku besok aku
aku lusa aku
aku dan seterusnya aku
adalah mendefinisikan aku
bukan pasar malam yang terus begadang
bukan hujan malam-malam yang tidak lapar
bukan wifi yang memanjat dinding
bukan kamar 8828 yang memesan cuaca
bukan ac yang tidak merokok
bukan kran air yang tidak mengalir
bukan cangkir yang tidak ngopi
jadi dapat disimpulkan
jangan melihat aku sekarang
bahwa aku tidak bisa duduk di closset duduk
Sidoarjo, 25 Maret 2024
Kemana Kopi Kapal Api di Hotel
Setelah tiba di hotel bukan di bandara.
Setelah menulis dan mengumpulkan biodata bukan puisi.
Setelah kunci kamar diambil temanku bukan tetanggaku.
Setelah masuk ke kamar bukan ke minimarket.
Setelah mandi bukan menyapu lantai.
Setelah ganti pakaian bukan telanjang.
Setelah berkumpul di ballroom bukan di warung kopi.
Setelah berbuka puasa bukan ngopi.
Setelah kenyang bukan lapar.
Setelah menghisap rokok bukan asap pabrik dan kendaraan.
Setelah kembali lagi ke kamar bukan ke lobby hotel.
Setelah malam tambah malam bukan tambah pagi.
Setelah makan bakso kikil bukan nasi pecel.
Setelah ngobrol dengan teman bukan satpam hotel.
Setelah menghisap rokok lagi bukan asap pabrik dan kendaraan lagi.
Setelah tidur bukan bangun.
Setelah bangun bukan tidur.
Setelah tidak sahur bukan tidak makan.
water heater, kemana kopi kapal api di hotel?
Sidoarjo, 25 Maret 2024
Menjahit dalam Kontrak Kerja di Hotel
Silakan duduk
tapi duduk tidak menyediakan kopi
menahan kantuk
dan kurang tidur tambah tidur
silakan makan
tapi makan tidak menyediakan rokok
tapi silakan meminum puisi
dan kata-kata mondar-mandir
naik turun lift
naik turun tangga
silakan mandi
tapi mandi tidak menyediakan gayung
tidak ada bak mandi
silakan membayangkan sabun
dan cermin menjahit baju dinas
dalam kontrak kerja
jika kontrak kerja masih berlanjut
hubungi teller bank terdekat
Sidoarjo, 26 Maret 2024
Puisi Sebelum dan Setelah
mau jadi apa
mau apa jadi
jadi apa mau
jadi mau apa
apa mau jadi
apa jadi mau
ketika orang-orang berlari
aku masih merangkak
dari tujuh musim memasak nasib di kampus
puisi-puisi terlipat dalam selembar kertas
jauh di bawah cumlaude
mereka selalu melihatku
dari bayangan orang-orang berlari
aku terus merangkak
dengan puisi-puisi yang berkarat
ketika orang-orang berlari
aku masih berjalan
ketika orang-orang berlari
aku juga berlari
ketika orang-orang berlari
aku juga masih berlari
mereka hanya melihatku ketika berlari
ketika orang-orang berlari
siapa yang bisa menafsir puisi
apakah orang-orang masih berlari
menjadi apa
apa menjadi
kita tidak pernah tahu
puisi punya nasib masing-masing
ketika aku dan orang-orang berlari
mereka masih melihatku
dari bayangan orang-orang
yang selalu berlari itu
mau jadi apa
mau apa jadi
jadi apa mau
jadi mau apa
apa mau jadi
apa jadi mau
mau apa jadi
jadi apa mau
jadi mau apa
apa mau jadi
apa jadi mau
puisi sebelum dan setelah
Sidoarjo-Banyuwangi, 27-28 Maret 2024
Sidoarjo-Banyuwangi, 27-28 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar