14/11/2020

TUBUH BADAI


TUBUH BADAI

"Leluhurku berbantal ombak
berselimut angin
selamanya sepanjang malam"

Kau dengar lagu ole olang itu? 

Bahasa rasi bintang
nyala di dada langit 
malam adalah waktu berenang
memasak badai di tubuhku
Kapal-kapal dengan nyawa madura
mengalirkan garam di pembuluh
aku menggadaikan kepala
kepada laut yang mengasuhku
bau amis tuhan sangat karib
antara ikan-ikan dan rumah
yang menungguku pulang

"Leluhurku berbantal ombak
berselimut angin
selamanya sepanjang malam"

Kau dengar lagu ole olang itu?

(Muncar, 141120)
📸 Syamsul Pranata II

11/11/2020

PANTAI HITAM


PANTAI HITAM

Di tikungan pantai 
bau hitam seperti matahari meleleh
bintang-bintang jatuh
menjadi pasir-pasir resah
Aku memunguti tumpukan bayangan
rembulan di sela perayaan kesedihan
ada senyum yang menyilau
tanpa lampu-lampu tanpa dirimu
Kemungkinan-kemungkinan lain
yang bermukim di tubuhku
apakah kau juga
leluhur batu-batu 
menjaga pantai luka
yang dipeluk ombak 

(Kalimoro, 111120)
📸 Syamsul Pranata II

09/11/2020

MENCUCI SOPHIYAH


MENCUCI SOPHIYAH

malam ibu mencuci Sophiyah pukul 19.30
gigil disembunyikan raut wajah
indeks airmata tak bisa dihitung oleh siapapun
lembar-lembar kesedihan
mengetuk pintu dan jendela tua
berhimpitan dengan napas bapak
yang tersimpan di sebuah baju
merupakan akses tamasya menuju poto-poto
pada dinding lorong gelap itu
malam ibu setelah mencuci Sophiyah pukul 19.30
ada rekaman percakapan sungai di ruang tamu

(Muncar, 091120)

TOUR RUANG TUNGGU


TOUR RUANG TUNGGU 

"Selamat malam duhai kekasih
panggillah namaku menjelang tidurmu"

ingatanku tumbuh lebat
di kursi ruang tamu
menyanyikan buah mangga
yang jatuh dari pohon depan rumah
panggilan kartu pos
seseorang sepi
menebang pohon mangga itu
lalu menghanyutkannya ke sungai
sambil berak
kata-kata kangen
tak bisa diterjemahkan
sepasang pengantin
memandikan ingatan
ke lubang kelamin
seseorang sepi
menggeser derit kursi
menjadi ingatan
yang menggamit doa-doa telanjang
ruang tamu ada tour ruang tunggu seorang ibu

"Bawalah daku dalam mimpi yang indah
di malam yang dingin sesunyi ini"

(Muncar, 091120)
📸 Fatah Yasin Noor
*Lagu "Selamat Malam" dipopulerkan Evie Tamala

27/10/2020

NARASI PENDEK SITIHINGGIL


NARASI PENDEK SITIHINGGIL

Di tanah tinggi
arsip-arsip membatu
VOC mengintai
dan menyergap kapal kongsi Inggris
Antara sejarah rempah-rempah dan opium
mitos interview sesajen
jejak Menak Jingga yang amis
seperti ikan-ikan di Pelabuhan Ulupampang
Madura tak akan habis di situ
Jawa, Cina, Bugis, Arab
meramaikan pasar Muncar
membungkam gedung bioskop
di pojok jalan raya

(Muncar, 271020)
📸 Izzat Ramsi

15/10/2020

DARI LORONG KE LORONG


DARI LORONG KE LORONG

Mencatat pertemuan
dari lorong ke lorong
Entah berapa banyak huruf
yang kesepian
Dada adalah rumah
dan tempat pementasan
yang nyaman bagi puisi
Saat ini
aku seperti berjalan sendiri
tapi denyut jantung kita
masih terasa
Mengantar dari lorong ke lorong
kehidupan kita masing-masing

📸 Ahmad Muzakky El Fayed bersama Komunitas Lorong Sastra di Kampoeng Ekspresi Curahpacul - Tambakrejo - Muncar tahun 2017

14/10/2020

FATAMORGANA ANGKA


FATAMORGANA ANGKA

Oktober bunting dan sebuah stasiun
tanpa rambu kelahiran bayi
gerbong kereta, peron, 
bangku-bangku kosong bosan
Ingatan jarum jam berputar
1/2 angka mengelupas
ada hujan yang kering
di punggung sungai ibu

Jendela berkabut
keniscayaan bukan dari harapan
derap sepatu atau seragam rapi
mereka atau bukan siapa-siapa
tetap berada pada gerbong kereta,
peron, bangku-bangku kosong bosan
setiap pagi dicuci deterjen

1/2 angka mengelupas
semakin deras dan culas

(Muncar, 141020)

CATATAN AGUSTUS 2024

  ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha   Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...