26/02/2020
MEJA IRONI
MEJA IRONI
Suguhan tak akan habis di meja ironi
ia menari gembira
bernyanyi bersama lelucon kekuasaan
meminum banjir dan limbah pabrik
mengunyah festival sebagai penawar lapar
yang paling mujarab
Sebagian mulut disumpal rapat
pemerkosaan alam adalah kenikmatan
muncrat pada wajah kemiskinan
jalan penuh tambalan seperti celana kolor
minimarket dan hotel tumbuh
seperti jamur di musim hujan
Ia selalu tersenyum di meja ironi
meminum banjir dan limbah pabrik
sambil mengunyah festival
pendidikan tak berdaya
sekarat menghadapi siluman kapitalis
yang bergentayangan di gedung sekolah
Dan orang-orang memunguti butir airmata
memasak kesedihan
kemudian meletakkannya ke lubang dada
tetapi ia selalu tersenyum
tak ingin kehabisan suguhan
(Muncar, 260220)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
CATATAN AGUSTUS 2024
ilustrasi AI REVIEW KUPULANGKAN KEPERGIAN untuk Nadira Andalibtha Sekumpulan puisi sedang asyik mengetik dirinya sendiri. Cafe yan...
-
ilustrasi dari AI Masuk – Keluar di Stasiun Rogojampi aku dengan koper masuk - keluar di stasiun Rogojampi bayangan berloncatan dari ti...
-
Ke Yogyakarta Aku datang ke Yogyakarta mengendarai google dengan kecepatan 72 Mbps tiba di angkringan sejarah wikipedia aku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar