SEPERTI MELIHAT CHAIRIL
Berkaca di pelabuhan kecil
seperti melihat Chairil
Kapal dan perahu mempercepat senja
Angin bising sejak kemarin
sedang gudang, rumah tua
tak lagi mampu menampung cerita.
Nasib dan hidup apakah berkawan
jika kesunyian dianggap kekalahan
Waktu terus berlari bersama laju kereta
mengantar lagu derita kepada purnama
Malam semakin tambah kelam
sepi bertempik
mencium segala luka
segala yang tak dikenal
Berkaca di pelabuhan kecil
seperti melihat Chairil
ingin merdeka
juga hidup seribu tahun lagi
menanti suara dari ranting cemara
(Muncar, 210720)
Gubahan dari puisi Chairil Anwar