Lesu
Sepasang bola mata terlepas dari lubang keramaian. Burung-burung itu kemudian leluasa membawa berita kematian.
Lesu darah. Matahari pucat.
Langkah kaki tak mau sekongkol. Luka dan kawanannya betah tinggal di dada yang sesak.
Udara beracun menyebar ke seluruh kota. Kemana lagi gairah akan menghuni harapan.
Di surga, kebun apel meranggas. Sungai susu coklat mengering. Konon yang tersisa hanya neraka.
Membakar kamar-kamar kita.
(Kedunggebang, 140420)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar